Rabu, 19 November 2008
Andai Saya WaliKota Dont Blame it On The Rain (Final)
“Hanya gara gara saya menjadi Walikota yang serius membenahi jalan raya menjadi mulus tanpa lubang, tanpa banjir dan tanpa pengemudi ugal-ugalan, maka hidup kita semua nyaman, perekonomian lancar, dan terus meningkat, investor Jepang yang sekarang hengkang memindahkan pabriknya ke Vietnam atau China bisa kembali lagi ke kota Saya, dan juga Korea akan senang buka pabrik di Kota saya. maka akhirnya penduduk kota saya bisa menjadi lebih kaya raya, dan lebih bahagia.”Wahai Rakyat saya yang berbahagiaIndonesia adalah negara hutan hujan tropis (tropical rainforest). Hampir di semua kota di Indonesia akan mengalami curah hujan yang tinggi. Sehingga akan banyak permasalahan rutin yang SEHARUSNYA sudah diantisipasi sebelumya oleh para walikota.Maka sebagai Walikota yang baik, saya tidak reaktif menghadapi banjir di musim hujan. Pemimpin yang cerdas itu mencontoh kepemimpinan nabi Yusuf AS. Sebelum masa panceklik bencana datang maka seorang Pemimpin wajib mempersiapkan perbekalan dan pencegahan bencana.Saya sebagai Walikota akan membuat persiapan menghadapi banjir sebelum musim hujan tiba, memerintahkan dengan tegas seluruh dinas yang terkait untuk membuat parit raksasa, membuat gorong gorong ukuran besar di saat musim kemarau (sebelum Musim Hujan tiba). sehingga ketika musim hujan tiba, tidak ada lagi genangan banjir satu-sentimeter-pun di jalan raya kota saya.Rakyat saya dapat bepergian dengan nyaman di saat hujan, alangkah indahnya… kan? Seandainya saya seorang Walikota, maka saya akan mengutamakan pemecahan masalah curah hujan tinggi yang bisa mengganggu kepentingan umum seperti infrastruktur jalan dan perekonomian setiap tahunya.Infrastruktur JalanSeandainya saya menjadi Walikota, saya mengajak rakyat saya menjadi Manusia yang sangat mulia ketika bertindak menghilangkan duri/paku atau penghalang apapun yang ada di Jalan. manusia mulia yang mengutamakan kepentingan umum (jalan raya) dibanding kepentingan pribadinya. Saya tak mengizinkan pemblokiran jalan yang dilalui angkot hanya untuk kepentingan pribadi seperti pesta pernikahan. Lobang Juga PenghalangCurah hujan tinggi di Indonesia juga membuat Jalan jadi mudah berlubang apabila di sisi jalan tidak ada saluran air yang lancar. Seandainya saya menjadi walikota, maka saya tidak akan menyalahkan hujan seperti lagu "blame it on the rain" kelompok musik Milli Vanilli yang sudah bubar karena tertangkap basah melakukan penipuan suara (lypsinc)Andai saya walikota, di saat musim kemarau, saya berusaha mencegah banjir sebelum musim hujan tiba.Sebelum datang Musim Hujan, Saya akan memerintahkan Pimpinan Dinas PU (Pekerjaan Umum) untuk membuat proyek pembuatan gorong gorong yang lebih besar di pinggir jalan menggantikan saluran air (got-got) kecil. Lalu menambal semua jalan aspal. Bila daerah tersebut tanahnya lebih rendah maka jalan aspal harus diganti beton.Saya sebagai Walikota yang baik, saya tidak mau melihat ada jalan yang berlubang, bahkan sampai ke jalan di pelosok kota yang dilalui semua rute angkot. karena Lubang adalah penghalang yang, membahayakan pengendara, rawan kecelakaan luka-luka atau mati, membuat jalan macet, menghabiskan/memboroskan BBM.Akibatnya, perekonomian bisa terhambat, bisa berakibat banyak pengangguran dan kelaparan, hanya akibat banyaknya jalan yang berlubang dan banjir. Saya tak ingin meniru kekurangan walikota lainnya, yang membiarkan atau setengah setengah dalam menangani masalah jalan. Malah sibuk menghias pemisah jalan hanya di sekitar kantor walikota atau Jalan protokol saja.Sebagai Walikota yang baik, saya akan memuluskan seluruh jalan raya yang dilalui rute angkutan kota (angkot), saya akan memperlebar jalan, saya akan memperbanyak jumlah personil polisi lalu lintas, Saya akan membuat training wajib bagi para supir angkutan umum bagaimana membuat pelayanan yang baik bagi penumpang agar senang naik angkutan umum, membuat angkutan tidak menunggu penumpang (nge-tem) terlalu lama, dan tidak berhenti dipinggir jalan, karena jalan-jalans udah saya perlebar ke seluruh pelosok kota. bukan cuma di jalan-jalan utama (protokol) saja. Maka dari itu, Andai Saya sebagai walikota yang berkuasa, saya memerintahkan kepolisian agar profesional dalam memberikan SIM, agar tidak ada lagi supir angkutan yang berhenti mendadak di tengah jalan.Sebelum ujian teori SIM maka diadakan kuliah singkat tentang rambu rambu dan tata tertib di jalan terlebih dahulu. Setelah kuliah, langsung diadakan Ujian Teori. Bila ujian teori gagal maka tidak akan bisa ujian praktek agar mendapat SIM.Saya Tidak akan membiarkan hal yang Selama ini terjadi ujian teori yang aneh, pemohon SIM tidak pernah diberi penyuluhan, gambar-gambar letak kendaraan di jalan dan ilmu tertib di jalan. Tetapi dalam ujian teori diberi pertanyaan dan gambar gambar yang tak pernah diajarkan sebelumnya. Anehnya lagi, yang punya uang lebih dan yang uang pas juga bisa lulus. Oleh Sebab itu, janganlah anda heran, akan terjadi dan sudah terjadi keadaan yang ruwet di Jalan Raya, Jalan Raya dipenuhi supir angkutan umum ugal ugalan, berhenti seenaknya, Motor main Serobot, main zig-zag (berbelok tiba-tiba), Mobil Pribadi Berjalan Lambat di Jalur Cepat/jalur kanan, dan pelanggaran tata tertib lainnya. Padahal sebagian besar dari mereka memiliki SIM.Wahai rakyat yang saya cintai,Mari kita bayangkan, andai jalan raya mulus sampai ke pelosok kota, supir-supir angkot tertib, pengendara motor tidak seradak seruduk (main serobot jalur), Mobil Pribadi tertib, adalah karena hasil pendidikan dari kepolisian saat test Ujian Mendapat SIM Dengan Benar. Apabila itu terjadi, yakinlah hidup kita semua akan nyaman, perekonomian lancar, dan terus meningkat, investor Jepang yang sekarang hengkang memindahkan pabriknya ke Vietnam atau China bisa kembali lagi ke kota Saya, dan juga Korea akan senang buka pabrik di Kota saya. Kota yang saya pimpin akan banyak dikunjungi pencari kerja dari luar kota bahkan dari luar negeri. Karena semua warga saya sudah hampir tidak ada yang menganggur menjadi pekerja pabrik dan berwirausaha, bahkan rakyat saya rata-rata sudah menjadi leader dan manager pabrik, yang sudah punya rumah dan sebuah mobil keluarga.Para pencari kerja dari luar banyak yang menjadi anak buah warga kota saya, Kok bisa? ya bisa ... Di Dunia ini tak ada yang tak mungkin untuk kebaikan.Hanya gara gara saya Sebagai Walikota membenahi jalan raya menjadi mulus tanpa lubang, tanpa banjir dan pengemudi yang tertib, maka akhirnya penduduk kotaku kaya raya dan sejahtera.Andai saya Walikota, sambil terus menjaga perekonomian saya juga akan memerintahkan penegakan hukum dengan adil, pembenahan sektor pendidikan yang berorientasi pada ketrampilan dan wirausaha.Prinsip saya sebagai walikota: Wajib menjaga kelancaran Sektor transportasi jalan raya karena Jalan Raya adalah urat nadi kehidupan ekonomi. Selanjutnya Pendidikan dan Penegakan Hukum yang adil. Maka yakinlah rakyat kota kita akan lebih kaya raya dan bahagia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar