Dari sudut pandang orang awam, tahun baru itu harus dirayakan dengan bakar ayam, bakar petasan dan kembang api. Pokoknya malam tahun baru harus diisi dengan acara senang senang.
dengan ramainya budaya malam tahun baru masehi, maka orang awam juga berpikir, "kalau malam tahun baru Islam kita juga harus membuat acara senang senang, tapi jangan ada maksiatnya"
tak heran banyak kader atau aktivis yang membuat acara malam tahun baru "tandingan" seperti acara dzikir, taushiah, renungan malam dsb.
Apakah acara tersebut efektif bagi orang awam?
Apakah orang awam akan tertarik menghadiri acara malam tahun baru di masjid?
Apakah orang awam mau diajak dzikir dan mendengarkan ceramah yang bagi mereka menganggapnya membosankan karena ceramah kebanyakan membuat mereka ngantuk?
jadi
yang mana yang sebaiknya?
membuat acara malam tahun baru "tandingan" atau membuat acara tidur di rumah masing2 sehingga malam tahun baru 2009 masehi menjadi sepi?
dengan tidurnya para kader di rumah masing masing maka kader telah membungkam perayaan "ibadah" malam tahun baru masehi sehingga menjadi malam biasa nan sepi.
Senin, 15 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar